Humas UM Sumatera Barat – Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Muhammadiyah (UM) selenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sevima, baru-baru ini di Convention Hall Prof. Dr. Ahmad Syafi’I Ma’arif, M.A Kampus I Padang. Kegiatan tersebut diikuti oleh Ketua GKM selingkungan UM Sumatera Barat.
Wakil Rektor I UM Sumatera Barat, Dedi Satria, S.Si, M.Eng, Ph.D mengatakan, kegiatan ini diadakan bertujuan untuk meningkkatkan efektivitas proses pembelajaran dosen melalui monitoring dan evaluasi. Kemudian memberikan pemahaman yang jelas terkait sanksi akademik bagi dosen serta meningkatkan kompetensi dosen dalam menggunakan platform pembelajaran SEVIMA atau portal kampus secara optimal.
Beliau menyebutkan, kegiatan ini memiliki 3 bahasan, di antaranya sosialisasi sanksi dosen di mana sanksi bukan untuk memberatkan dosen, tapi sebagai motivasi untuk memaksimalkan kinerja dosen. Pada dasarnya tidak ada hal baru terkait dengan sanksi, karena ini bagian dari kewajiban dosen dalam caturdharma perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Sementara itu Ketua LP3M UM Sumatera Barat, Dr. Sri Wahyuni, M.Pd.I mengatakan, Sosialisasi Monitoring dan evaluasi yang dilakukan sebagai peningkatan untuk kualitas pembelajaran di setiap fakultas yang ada di UM Sumatera Barat, di mana optimalisasi sistem yang terstruktur memudahkan GKM (Gugus kendali Mutu) untuk melakukan monitoring kemudian evaluasi terhadap kinerja dosen. Serta Bimtek sevima yang membahas tutorial mengambil data dari edlink untuk kebutuhan monev yang nantinya akan dilaporkan GKM ke LP3M. Kemudahan ini tentunya mempersingkat waktu bagi GKM dalam mengumpulkan data.
Di samping itu beliau juga mengatakan, transformasi budaya mutu dimulai dari LP3M dan GKM sebagai motor penggerak penjaminan mutu dan harus menjadi contoh nyata dalam menginternalisasikan nilai-nilai mutu seperti kedisiplinan dalam dokumentasi, ketekunan dalam monitoring dan evaluasi, dan keterbukaan terhadap inovasi dalam perbaikan berkelanjutan.
Penjaminan mutu jelas beliau, bukan siklus formalitas, melainkan siklus hidup universitas: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut harus menjadi DNA dari setiap aktivitas akademik dan non-akademik. Tidak ada keberhasilan mutu tanpa kolaborasi erat antara LP3M dan GKM Fakultas. Saling berbagi informasi, mengkonsolidasikan data, mengidentifikasi area perbaikan, dan menyusun rencana tindak lanjut bersama adalah strategi utama memastikan mutu meningkat di semua lini.
“Setiap prosedur mutu yang kita susun, setiap instrumen yang kita kembangkan, dan setiap evaluasi yang kita laksanakan, adalah investasi untuk membangun universitas yang lebih terpercaya, lebih inovatif, dan lebih berdaya saing,” pungkasnya. (tia)